Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ilmu Budaya Dasar [Tugas 2]
Nama/Npm:swieta NH/16118887
Kelas:1Ka29
IBD Tugas Ke-2
Batara Wisnu
Kelas:1Ka29
IBD Tugas Ke-2
Batara Wisnu
SANG HYANG WISNU Sang
Hyang Wisnu seorang Dewa, putra Hyang Guru. Halusnya menitis, menjelma pada
raja-raja dan ksatria ksatria. Hyang Wisnu pernah juga menjadi raja di muka
bumi ini sebagai manusia biasa bertakhta di Purwacarita dengan gelar Sri
Maharaja Budakresna. Mereka yang mendapat titisan Hyang Wisnu, menjadi orang
orang yang sakti dan waspada.
Yang mendapat titisan
Wisnu ialah: 1. Prabu Arjunasasrabau dari Maespati, 2. Patih Suwanda di
Maespati, 3. Sri Rama, 4. Arjuna dan. 5. Prabu Kresna, Penitisan juga terjadi
sesudah zaman Purwa, ialah pada Prabu Jayabaya di Kediri.
Ketika Dewa ini
dilahirkan, bumi terpengaruh hingga getar, sampai sampai Betara Guru pun jatuh
terpelanting. Setelah dewasa, ia beristrikan Dewi Setyabama, putri Hyang
Pancaresi, Hyang Wisnu bisa tiwikrama, menjadi raksasa yang tidak terhingga
besarnya dan memiiki senjata cakra yang sangat sakti.
Kesaktian dan senjata cakra itu digunakan oleh
titisan Wisnu sebagai bukti bahwa mereka memang titisannya Hyang Wisnu
merupakan pokok pangkal yang memulai keturunan Pendawa dan ia berbesan dengan
Hyang Brama.
Sang Hyang Wisnu bermata jaitan, berhidung
mancung, bermuka agak mendongak, hal mana menandakan bahwa ia bersuara nyaring.
Bermahkota dengan jamang tiga susun, bergaruda membelakang dan bersunting
waderan. Sebagian rambutnya terurai. Berbaju dan berkain rapekan pendeta. Keris
terselip di bagian depan, sebagaimana halnya dengan pakaian dewa-dewa.
Bergelang, berpontoh, beakeroncong dan bersepatu. Asal mula Hyang Wisnu
mendapat bunga Wijayakusuma ialah sewaktu ia akan kawin dengan Dewi Pertiwi
yang minta sebagai jujur bunga Wijayakusuma.
Semula bunga itu dimiliki oleh Begawan
Kesawasidi. Tersebutlah, ketika Hyang Wisnu akan kawin dengan Dewi Pertiwi,
maka bunga tersebut dipinjam oleh Hyang Wisnu untuk digunakan sebagai jujur.
Permintaan itu dikabulkan,Tetapi untuk lengkapnya, barang siapa memiliki bunga
itu harus memiliki pula kulitnya dan kulit itu dimiliki oleh Prabu Wisnudewa
dari negara Garbapitu. Kulit bunga yang bertempat di dalam mulut seekor banteng
(lembu hitam) dapat direbut oleh Hyang Wisnu dari mulut banteng itu.
Terkabullah perkawinan Hyang Wisnu karena bisa mengadakan jujur yang diminta.
Menurut adat-istiadat Sala, pada waktu di situ masih terdapat seorang raja,
maka pemetikan bunga Wijayukusuma dari Pulau Nusakambangan dilakukan oleh
seorang ulama atas titah raja. Sumber : Sejarah Wayang Purwa - Hardjowirogo -
PN Balai Pustaka - 198
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Konsep Dasar Animasi dan Prinsip Dasar Animasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
inovasi SI & new technology [tugas ke-1]
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar